Mengapa Kita Harus Kuliah..?

Bismillahirrahmaanirrahiim

kuliah atau kerja

kuliah atau kerja?

Saat masa sekolah SMA mungkin itulah masa paling indah bagi kita. Mungkin disitulah masa dimana kita mengenal sibuknya keaktivan berorganisasi, masa indah saat mulai mengenal lawan jenis atau mengenal yang namanya pacaran serta kenangan-kenangan indah lainnya  yang takkan pernah terlupakan. Namun dengan itu semua, terkadang kita lupa dengan apa yang akan kita hadapi esok. Kita tidak selalu menyadari akan dan bagaimana kita setelah lulus SMA nanti.

Ketika surat hasil ujian yang berisi berita kelulusan kita sudah di tangan, salah jika kita menganggap itu adalah “akhir dari sebuah kesibukan belajar kita, karena sesungguhnya itu adalah awal dari kesibukan kita yang sebenarnya”. Nah setelah lulus nanti apakah kita sudah siap untuk awal yang baru? dimana kita akan merasa malu untuk meminta uang jajan lagi pada ortu dan menjadi awal untuk sebuah kemandirian yang sesungguhnya.

Setelah lulus nanti, Akan kemanakah kita..?

Apa setelah kita lulus akan langsung bekerja? Itupun jika kita sudah siap bersaing dengan mereka yang bertitel sarjana dan kompeten.

Apa kita akan berwirausaha.? Bagus jika anda sudah memiliki niat usaha sendiri dan berusaha mandiri, namun apakah kita sekarang sudah giat belajar dan memiliki keahlian untuk itu?

Ataukah kita akan kuliah dan berusaha meraih cita-cita yang kita inginkan?  Setiap orang memiliki mimpi dan memiliki cara masing-masing untuk bisa mewujudkannya.

Sekarang ini kita sudah banyak mengetahui bahwa jumlah angkatan kerja pertahunnya kian bertambah, begitupula angka pengangguran yang terus menanjak naik. Banyaknya angka pengangguran salah satunya disebabkan karena mereka kalah bersaing dan kurangnya keterampilan yang dimiliki. Nah apakah kita ingin menjadi menjadi seperti mereka? yang pasti tidak akan ada orangyang menginginkan hal itu.

Untuk bisa bersaing dalam dunia kerja , kita perlu memiliki keterampilan dan skill yang lebih karena mereka yang unggul lah yang akan menjadi yang terbaik. Mungkin sebagian dari kita menganggap pendidikan dari SD sampai SLTA sudah cukup untuk bekerja atau berwiarausaha dan tidak memikirkan untuk kuliah hingga timbul ungkapan “mereka yang lulusan SD aja bisa sukses jadi tidak perlu untuk kuliah ” dan sisi lain ” ah yang sarjana juga banyak yang nganggur jadi kenapa juga harus bayar mahal kuliah”.

Sebenarnya perlu kita ingat “jika yang SD aja bisa sukses berarti apalagi yang kuliah dan jika yang kuliah aja banyak yang menganggur berarti apalagi yang tidak kuliah”

Mugkin kita sekarang tidak menyadari pentingnya kuliah dan “Mengapa kita harus kuliah ?”

Perbedaan antara mereka yang kuliah dan yang tidak itu terletak dari cara pandang dan pola pikir yang mereka miliki dan setidaknya pola pikir itu menjadi nilai plus bagi mereka yang kuliah.

Jika kita memperhatikan, mereka yang sukses itu tidak semata -mata sukses terjadi secara instan, melainkan mereka dapat sukses karena kerja keras serta tekad dan kemauan yang mereka milikilah yang membuat mereka bisa membangun sukses tersebut. Nah apakah mungkin mereka berani dan mau berusaha menggapai suksesnya apabila pola pikir mereka sederhana..? pastinya tidak.

“Kuliah itu ibarat sebuah jembatan untuk kita menyebrangi sungai besar dengan bebatuan dan berarus deras”, mungkin kita bisa menyebrangi sungai (kehidupan) itu dan sampai di sebrang sana tanpa jembatan namun untuk itu semua kita perlu usaha lebih dan perjuangan yang ekstra keras. Beda halnya jika kita menyebrangi sungai itu dengan jembatan, kita bisa dengan mudahnya melewati sungai itu.

Dengan kuliah kita bisa menciptakan jembatan kita sendiri untuk melewati sungai, kuliah menciptakan pola pemikiran yang baru dalam diri kita, ketika pola pemikiran (jembatan) kita sudah menjadi hebat maka kita sudah siap dengan segalanya, apabila seseorang memiliki pemikiran hebat maka ia akan dapat meraih apa yang dia impikan. Untuk bewirausaha dia akan siap, bersaing dengan siapa aja? hayu,  yang lebih jelas ia akan lebih dekat dengan impiannya karena sudah dalam jalurnya.

Maka dari sekarang persiapkan diri kita untuk kuliah dengan belajar yang giat dan buat jembatanmu sendiri untuk bisa melawati sungai (kehidupan) untuk sampai di sebrang (mimpi) sana.

Mengapa Kita Harus Pacaran..?

uplod

“Pacaran” itulah kata yang tidak asing bagi anak muda sekarang, “tidak pacaran sepertinya ada yang kurang” begitulah jawab anak usia remaja ini jika ditanya soal pacaran. Pacaran kini seakan menjadi budaya yang tak terpisahkan dari anak muda dan pelajar kita, sedikit alasan dari mereka yang mengaku pacaran untuk bisa diterima dengan akal, beberapa dari mereka beralasan soal pacaran yaitu  untuk saling mengenal lawan jenis, agar tidak jenuh atau biar ada yang perhatian katanya, penyemangat belajar dan berbagai alasan lainnya. Menanggapi alasan mereka mengenai pacaran, apa kurangkah pendidikan di sekolah dan keluarga tentang segalanya dan apa kurang kasih sayang dan perhatian orang tua kepada mereka sehingga mereka pindah ke pacaran untuk mencari sebuah kasih sayang,.?

Praktek pacaran saat ini sebenarnya merupakan pembenaran pada perilaku seksual yang diajarkan budaya barat. Terbukti dari data statistik aborsi menyebutkan fenomena kehamilan remaja dan praktek aborsi tiap tahun jumlahnya meningkat,

REPUBLIKA.CO.ID, sebuah penelitian yang dilakukan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), mengungkap sebanyak 85 persen remaja usia 13-15 tahun mengaku pertama kali melakukan hubungan seks dengan pacar mereka di rumah. Itu penelitian atas 2.488 remaja di Tasikmalaya, Cirebon, Singkawang, Palembang, dan Kupang pada 2005.

Dengan melihat data tersebut, sangat mungkin bahwa perzinahan dapat berawal dari pacaran. karena para usia remaja dibarengi dengan rasa keingin tahuan dan semangat mereka yang tinggi, dalam pacaran mereka akan merasakan rasa ketidakpuasan tentang apa yang mereka miliki, maka pada diri mereka akan selalu timbul hasrat tinggi untuk bias tepenuhi. Dalam pikiran mereka akan timbul alasan, apabila mereka pacaran hanya sms-an alasan kedepan mereka“pacaran ko cuma smsan,” berlanjut jika jalan berduaan alasannya “ko cuma dan ko cuma…” alasan itu akan berlanjut ke hal yang lainnya dan bahkan jika tidak terkontrol akibat dari hasrat remaja yang tinggi maka besar kemungkinan sampai pada hal yang tidak diinginkan. Naudzubillah..

Dalam Al-qur’an Allah berfirman, Artinya :

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. QS. Al-Israa’ (17: 32)

Dalam ayat tersebut Allah memperingatkan kita untuk tidak mendekatai zina, disana disebutkan jika mendekatinya saja tidak boleh apalagi melakukannya. Pacaran akan mendekatkan kita pada zina, memang “Tidak setiap pacaran berakhir dengan perzinahan tapi dipastikan setiap perzinahan dapat berawal dari pacaran”.(Setia Furqon Kholid).

Apa yang dapat dihasilkan bagi pelajar dari pacaran.? Semangat belajar..? bisa jadi seseorang semangat dengan belajarnya dan termotivasi dari pacanya untuk giat belajar, namun itu hanya akan terjadi jika sedang baiknya saja dan jika akhirnya ada masalah. Apa yang biasanya terjadi? mungkin tegar bagi laki-laki (itu pun sebagian kecil), bagi perempuan..? yang ada hanyalah rasa sakit yang belum jelas baik alasan dan tujuannya, selain itu perempuan hanya akan menjadi korban, jika dari pacaran itu terjadi perzinahan dan hamil, maka perempuanlah yang menjadi korban, sekolah putus dan masa depan bisa suram dan parahnya bisa saja laki-laki meniggalkan begitu saja.

Jadi, ”Mengapa kita harus pacaran..? jika akhirnya hanya menjadi korban dan kerugian. “Mengapa kita harus pacaran..? padahal pacaran adalah perkara yang mendekati zina dan dosa. Menagapa kita harus pacaran..? padahal tanpa pacar pun kita masih bisa bahagia karena memiliki sahabat yang setia dan keluarga. dan Mengapa kita harus pacaran..? padahal Pacaran itu sesuatu yang belum jelas.

Jika kamu punya pacar, cobalah tanya pacar mu siapkah dia menikahi mu, jika dia diam atau tidak menjawab maka tanya kembali untuk apa dia mau jadi pacarmu.

Ingatlah sahabat “Hal yang jelas dan pasti aja kadang berakhir menyakitkanapalagi yang tidak jelas dan tidak pasti. Tinggalkanlah, bergegas. Ada banyak hal lebih penting yang harus segera diurus.jangan habiskan waktu sia-sia.”( Tere Liye)

Setiap mukmin pasti ingin dekat dengan Ridhonya Allah, maka langkah apa yang hendak akan kita cari, menuju kebaikankah yang lebih dekat dengan ridhonya Allah atau keburukan menuju azabnya Allah.

Diantara mereka ada yang berpendapat tentang posting ini “ pacaran itu hak asasi dan tergantung persepsi pribadi asalkan pacaranya kita bisa terkontrol jadi jangan urusi urusan orang lain, itu cuman anda sendiri yang terlalu skeptis”.

Setiap orang pasti memliki persepsi berbeda namun salahkah kita jika saling menasihati dalam  kebaikan ..?
padaha disebutkan dalam Al-qur’an “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. “ (Q.s.Al-asr:3)

itulah orang tidak merugi.